Christian Noah

Ada yang kasihan, tapi juga tak sedikit yang menghujat karakter yang satu ini. Kebohongannya yang membawa luka pada Lea, membuat tak jarang orang mencibir ke arahnya. Jika mengamatinya dari satu sisi saja, memang rasanya kok jahat sekali, nggak adil buat Lea, dsb-nya. Tetapi, kita tentu tahu bahwa terkadang keadaan yang mendesak turut ambil bagian dari sebuah sikap yang kita putuskan. Begitu juga dengan Noah. Dengan sebuah keadaan yang menghimpitnya, membuat Noah memilih untuk mendapat predikat pembohong atau cowok jahat. Ketika semua orang tahu dengan situasi Noah, tak jarang yang juga bersimpati padanya. Kasihan, karena harus memilih jalan 'sesat' dan turut mendapat pahit yang tak pernah terbayang sebelumnya.

Dan, ketika saya mencoba mencerna lebih jauh soal Noah, saya menyadari sesuatu.
Noah pun sebenarnya tak ingin semua kebohongan itu terjadi.

Noah di mata saya adalah sosok yang temperamental. Bukan, sebenarnya dulu dia nggak begitu. Dulu, dia adalah orang yang sangat sabar. Tapi, semua pasti berubah. Lagi-lagi keadaan yang harus dijadikan kambing hitam. Namun, di balik emosinya yang naik turun, Noah adalah cowok yang dewasa dan sangat ngemong. Noah itu dewasa dan tipikal pekerja keras.

Gabrillea Denovan

Ada beberapa komentar yang masuk yang mengatakan kalau Lea adalah salah satu karakter yang "bodoh" dalam artian, sudah tau Noah nggak cinta sama dia, tapi tetap saja bertahan untuk satu alasan yang bisa ditemukan ketika dia merangkak keluar dari comfort zone-nya bersama Noah. Tapi, saya juga nggak mengerti dengan jalan pikiran Lea. Yah, saya pun sama dengan kebanyakan orang, yang pasti akan menyuruh Lea putus dengan Noah kalau saja saya berada di sekitarnya. Sayangnya, saya belum pernah merasakan apa yang dirasakan Lea--bahwa cinta itu membutakan segalanya.

Lea di mata saya adalah sosok yang seperti hmmm..., apa ya. Tampak tangguh, namun rapuh. Ya, perempuan yang cukup bodoh karena terjebak dalam labirin buatannya sendiri. Namun, sosok yang pemaaf meski cengeng. Dan, sebenernya hatinya adalah hati yang penyayang dan tulus.

Yang jelas, saya iri dengan Lea.

"Rain Affair" Cetak Ulang

Pagi itu (Senin, Juni 14), seperti biasa saya pergi ke kantor. Jam 8 lewat dikit udah stand by di depan komputer, tivi dan sebuah alat yang saya nggak tau namanya, tapi untuk memutar kaset. Mulailah saya bekerja. Pas lagi asik-asiknya mereview sebuah acara, tiba-tiba ponsel saya bergetar (sengaja silent mode on soalnya saya nggak enak kalo lagu oh cabi cabi..., the hottest hottest -nya 2PM dan SNSD heboh berdering di ruangan yang tenang). Ijin angkat telepon dan suara di ujung sana langsung saya kenal. Suaranya Christian Simamora. Saya pikir ada apa nih pagi-pagi mendung gitu nelpon saya. Tapi, baru aja penjelasan itu mau keluar, signal eror.

Telepon pun terputus. *betemodeon*

Saya buru-buru keluar ruangan dan cari lokasi dimana bisa mendapat signal yang cukup baik. Nggak lama telepon saya bergetar lagi. Karena udah pindah lokasi, otomatis signal menjadi lebih baik. Di sana Ka Ino memberitahu kalau Rain Affair mau cetak ulang dan saya disuruh revisi beberapa (oke, tepatnya agak banyak) kesalahan yang ada dalam novel yang sudah cetak.

Lantaran lagi ada di kantor dan ada kerjaan, nggak mungkin dong saya bisa kerjakan saat itu juga. Alhasil baru malamnya setelah tiba di rumah, saya bisa merevisi beberapa kesalahan yang ada. Meski udah malem dan capek, tapi saya tetep semangat (oke, beberapa kali kepala saya melanggut sewaktu baca -__-") membacanya. Dan..., iya, seperti yang pernah dikatakan oleh beberapa teman saya bahwa ada beberapa hal yang membuat mereka bingung dengan settingannya.

Melalui blog ini, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya (kayak lagi pidato, si Clara) buat teman-teman yang sudah mendukung Rain Affair dan menerima segala kekurangannya. Saya juga sangat berterimakasih pada tim dari Gagas Media yang bersedia mencetak ulang novel saya yang masih jauh dari sempurna ini. Semoga di cetakan berikutnya, kesalahan yang ada sudah lebih berkurang sehingga tidak akan mengganggu kenikmatan saat menelusuri kisah Lea, Noah dan Nathan.

*bow*

Idenya Dari...?

Ide awal Rain Affair sebenarnya cukup simple. Pas lagi nunggu temen di mal, saya mampir ke toko buku dan, ting, satu baris kata itu lewat tanpa saya persilahkan (semacam penampakan, mungkin). Yaitu, seorang cowok yang berusaha menyampaikan perasaannya melalui hasil karya design-nya (dalam hal ini saya mengambil Interior). Tapi, seiring berjalannya waktu, muncul ide-ide lain yang bertambah hingga akhirnya ceritanya justru bergeser. Penambahan tokoh, juga membuat cerita ini lebih penuh intrik (halah, kebanyakan nonton drama, nih).

Saya juga sempat melakukan extention ide dengan ide yang lama.

Dulu, saya terobsesi sekali bikin cerita dari judul Azalea. Saya suka nama bunga itu. Apalagi Boa, penyanyi kesukaan saya, juga memiliki lagu dengan judul yang sama. Alhasil, masuklah si Azalea ini menjadi salah satu pemanis di kisah Noah, Lea dan Nathan ini. Dan, itulah justru yang menjadi judul awal dari Rain Affair (tapi ditolak dengan alasan ga menjual T_____T).

Kalau ada yang bertanya apa ini pengalaman pribadi, hmmm…, I would say a BIG NO! Semua kisah murni khayalan saja (atau mungkin ambisi? Ahakaka). Meskipun begitu, ternyata salah satu komentator sewaktu naskah Rain Affair masih sangat sangat kasar, Patricia Herdita, mengatakan kalau permasalahan dalam novel ini adalah hal yang sangat akrab dengannya. Dengan kata lain, ada seorang temannya yang mengalami hal yang sama. Dan, mungkin puluhan perempuan lain di seluruh dunia. Yah…, kesamaan konflik tidak disengaja sama sekali karena saya sendiri bukan orang yang expert dalam hal, err…, hubungan. Pengalaman saya mengenai hal-hal berbau romance, cinta, dan tetek bengeknya, cuma secuil (loh, jadi curhat?)

Cerita ini, murni, fiksi belaka. Buat saya. Hihihi….

And The Winner Are....

Pertama-tama, saya mau mengucapkan maaf karena pengumuman pemenang terpaksa mundur nyaris satu minggu dari tanggal yang telah saya tentukan. Yah, alesan capek dan ngantuk sih memang menjadi yang utama. Nyampe rumah selalu jam 8 lewat, bawaannya udah ngantuk pengen cepet-cepet kelonan sama bantal aja. Tapi..., akhirnya setelah melalui perbincangan dengan ibu mocca chi, akhirnya kami sudah mendapatkan lima orang yang beruntung yang akan mendapat kiriman novel Rain Affair... yeyyyyy~ \(^o^)/ *bersorak*

Kenapa saya dan mocca chi memilih kelima orang ini?
Alasannya adalah simpel. Karena memang begitu syaratnya ahakakakak.
Soalnya kalau semua saya menangkan, saya yang rugi TT_TT
Maklum, budget saya masih kecil. Penulis amatiran yang tak punya banyak uang untuk memborong 37 buku dan dibagikan pada teman-teman. Apalagi si juri mocca chi nodong saya untuk bayar biaya dia jadi juri *hiks*

Jadi, inilah teman blog yang sebagai imbalan karena ikut kontes ini maka akan mendapatkan satu buah novel Rain Affair.

1. Yudex dengan judul : Aku Pasti Menang
2. Nenk Nunuy dengan judul : Rain Affair~Ketika Hujan Aku Jatuh Cinta
3. Azhis Jhie dengan judul : Cerita Anak Hujan Tentang Novel Rain Affair
4. Zulheni dengan judul : Mission : Rain Affair
5. Ayu dengan judul : Semacam Surat Terbuka Tentang Rain Affair

Selamat, chukkhae, omedetou ... *clapclap*

Buat yang namanya saya tulis diatas, harap segera mengirimkan data lengkap (cukup nama asli, nomor telepon dan alamat yang jelas) supaya novel Rain Affair-nya bisa saya kirim, ke alamat e-mail saya di : kaniza_16@yahoo.co.id
Tunggu konfirmasi dari saya setelah teman-teman mengirim e-mail. Kalau nggak ada konfirmasi, berarti saya sibuk, ups, maksudnya e-mailnya mungkin nggak nyampe ke saya XD
Kalau nanti bukunya udah sampe, tolong dibaca ya, jangan dijadikan keset atau alas buat nulis ahakakakkka~

Nah, bagi yang belum beruntung, saya bener-bener berterimakasih kepada semuanya atas keikutsertaan kalian dalam kontes kecil ini. Tanpa kalian kontes ini nggak ada apa-apanya. Saya sendiri nggak menyangka kalau kontes tak seberapa ini mendatangkan begitu banyak orang yang mau meramaikannya.

Sekali lagi terima kasih.

Sukses selalu buat semuanya.
Dan, saya tunggu e-mail nya ya....*melambai*

Info Kontes

Huahhhh..., akhirnya selesai juga batas waktu kontes pre review Rain Affair ini.

Mulanya saya pesimis bakal ada yang mau ikut, atau paling nggak kalau ada yang ikutan pun, paling pesertanya hanya seuncrut saja. Tapi, ternyata... ada 37 peserta! Aduh..., saya mengucapkan terima kasih banyak buat teman-teman yang ikut ambil bagian dalam kontes kecil-kecilan ini. Semuanya benar-benar diluar dugaan *bow*

Nah, sekarang yang jadi masalah hanyalah, bagaimana saya dan ibu mocca chi menentukan siapa saja yang berhak mendapat satu buah novel Rain Affair. Dari karya-karya yang sudah masuk, semuanya memiliki daya tarik tersendiri. Semuanya enak dibaca. Saya suka semuanya, tapi kalo semuanya menang, saya tekor dong -_-" *nggak mau rugi mode on* untuk itu saya dan ibu mocca chi tetap akan memilih lima orang saja. Hanya saja, sebelumnya kami minta maaf karena dengan terpaksa kami harus mengulur waktu pengumuman.

Ada beberapa faktor pendorong terulurnya waktu pengumuman ini. Dari segi waktu yang sekarang sudah tidak selowong dulu, hingga banyaknya karya yang menarik hati. Yang jelas apa pun itu saya nggak mau asal pilih karya. Jadi, saya mau benar-benar memilih yang sesuai dengan kriteria yang sudah saya bold di persyaratan kontes waktu itu : Kreatif!

Untuk itu..., saya harap pengertian dari teman-teman sekalian.