Gabrillea Denovan

Ada beberapa komentar yang masuk yang mengatakan kalau Lea adalah salah satu karakter yang "bodoh" dalam artian, sudah tau Noah nggak cinta sama dia, tapi tetap saja bertahan untuk satu alasan yang bisa ditemukan ketika dia merangkak keluar dari comfort zone-nya bersama Noah. Tapi, saya juga nggak mengerti dengan jalan pikiran Lea. Yah, saya pun sama dengan kebanyakan orang, yang pasti akan menyuruh Lea putus dengan Noah kalau saja saya berada di sekitarnya. Sayangnya, saya belum pernah merasakan apa yang dirasakan Lea--bahwa cinta itu membutakan segalanya.

Lea di mata saya adalah sosok yang seperti hmmm..., apa ya. Tampak tangguh, namun rapuh. Ya, perempuan yang cukup bodoh karena terjebak dalam labirin buatannya sendiri. Namun, sosok yang pemaaf meski cengeng. Dan, sebenernya hatinya adalah hati yang penyayang dan tulus.

Yang jelas, saya iri dengan Lea.

7 comments:

Unknown said...

kalo cinta sudah di dada, apa mau dikata????
kontrol diri psti sudah direbut olehnya...

munir ardi said...

ubek-ubek toko buku belum ketemu novelnya mbak , maaf ya baru bisa berkunjung

AzHis Jhie said...

karena behenti mencintai itu, tak semudah membalikkan telapak tangan....

tapi kadang juga bukan karena tak bisa berhenti mencintai, melainkan enggan untuk melupakan.....

Nuy said...

Iya sih Lea tuh emang bikin gregetan aja massihh aja bertahan sama Noah tapi akhirnya indah pada waktunya..

Aku juga iri sama Lea :P

Aulawi Ahmad said...

aku tau orang sperti Lea, sulit memang dimengerti hmmmm

NOOR'S said...

Saya sepaham dengan non Clara...Rapuh mungkin bukan kata yang tepat untuk Lea, tak mudah menyerah begitu saja dengan keadaan mungkin lebih tepat..

Salam hangat & sukses selalu...

Ellious Grinsant said...

Eeeem... Temen gua ada yang persis banget karakternya sama si lea ini, dan sayangnya dia masih bertahan sama "Noah" nya. Huhuhuhu... mana dia bestfriend gua banget lgi, hihihi...
Gara-gara dia gua jadi harus sedikit percaya akan kalimat "Cinta itu membutakan segalanya." Kejaaam!

Post a Comment