Ide awal Rain Affair sebenarnya cukup simple. Pas lagi nunggu temen di mal, saya mampir ke toko buku dan, ting, satu baris kata itu lewat tanpa saya persilahkan (semacam penampakan, mungkin). Yaitu, seorang cowok yang berusaha menyampaikan perasaannya melalui hasil karya design-nya (dalam hal ini saya mengambil Interior). Tapi, seiring berjalannya waktu, muncul ide-ide lain yang bertambah hingga akhirnya ceritanya justru bergeser. Penambahan tokoh, juga membuat cerita ini lebih penuh intrik (halah, kebanyakan nonton drama, nih).
Saya juga sempat melakukan extention ide dengan ide yang lama.
Dulu, saya terobsesi sekali bikin cerita dari judul Azalea. Saya suka nama bunga itu. Apalagi Boa, penyanyi kesukaan saya, juga memiliki lagu dengan judul yang sama. Alhasil, masuklah si Azalea ini menjadi salah satu pemanis di kisah Noah, Lea dan Nathan ini. Dan, itulah justru yang menjadi judul awal dari Rain Affair (tapi ditolak dengan alasan ga menjual T_____T).
Kalau ada yang bertanya apa ini pengalaman pribadi, hmmm…, I would say a BIG NO! Semua kisah murni khayalan saja (atau mungkin ambisi? Ahakaka). Meskipun begitu, ternyata salah satu komentator sewaktu naskah Rain Affair masih sangat sangat kasar, Patricia Herdita, mengatakan kalau permasalahan dalam novel ini adalah hal yang sangat akrab dengannya. Dengan kata lain, ada seorang temannya yang mengalami hal yang sama. Dan, mungkin puluhan perempuan lain di seluruh dunia. Yah…, kesamaan konflik tidak disengaja sama sekali karena saya sendiri bukan orang yang expert dalam hal, err…, hubungan. Pengalaman saya mengenai hal-hal berbau romance, cinta, dan tetek bengeknya, cuma secuil (loh, jadi curhat?)
Cerita ini, murni, fiksi belaka. Buat saya. Hihihi….
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
About Me
Followers
Blog Archive
Labels
- behind the script (1)
- character (3)
- rainy contest (4)
- rainy event (1)
- rainy talk (5)
11 comments:
Idenya inspiratif bgt kak,, nemunya jg ga disangka ya...
nice Rain affair na,,,
fiksi, namun ttp menyentuh,^_*
salam, langit
datangnya ide kadang memang tak terduga ^^
Jadi ingat petuahnya Bang Yulius, ide itu banyaknya sama dengan hidung manusia. Ga usah dibayangin deh berapa banyaknya . hehe...
sayang aku gak dikasih novelnya wkkwkwkwkw, btw ide atau edi memang sering muncul tiba2, anehnya kalau sengaja dicari susah minta ampun :)
Clara bener, kayaknya kebanyakan penulis fiksi itu ada sisi ambisinya (dlm bahasa Clara) kalo bahasaku, khayalan berdasar obsesi hihihihi
oh gitu toh? kirain.. :D
jago ngayal nih, xixixiixixii
oohhh jadi gitu yaa??
huhuh bakalan lama deh keknya baru bisa nyentuh buku ini *disini kudu nunggu min.2 bln dari saat kluarnya* huhuhuh dan bln ini keknya dah gak bisa pesen OL coz kmarin dah borong bbrapa buku *PEDE bangettt bisa dapetin gretong Rain Affair* xixiixi jadi curhat :D
haha bener itu sist, klo judulnya cuma nama, kurang menarik, tuh di sinetron banyak banget yang pake judul sinetronya pake nama *sampe nunggu ada gak ya sinetron yg pake nama saya*.. heheh ^^~
jadi, bagaimana ceritanya :D
kunjungan gan.,.
bagi" motivasi.,.
Kegagalan tidak seharusnya membuat kita rapuh .,.
tapi justru itulah cambuk kita menuju kesuksesan.,.
di tunggu kunjungan balik.na gan.,.,
Post a Comment